* Ini adalah salah satu bagian dari rangkaian “Kisah Wanita-wanita Tangguh” yang pernah kutulis sebelumnya. Kisah ini terinspirasi dari cerita seorang teman, yang tentu saja sebelum kutayangkan ditempat ini, sudah ada persetujuan darinya dengan nama dan tempat kejadian yang sengaja kusamarkan.

“Plak!” Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Vita. Dia kaget dan reflek kedua telapak tangannya memegang pipi kirinya.“Kamu kan yang buka-buka dompetku?” tanya Alex pada Vita yang sedang menyeduh teh manis untuk Alex. Baru mau menjawab Alex sudah berkata kata lagi,

Nataru Oleh Nitamarelda Tin…tin klakson sepeda motor memberi tanda menyalip sepeda MayaMaya mengayuh lebih cepat sepeda jengki warna birunya sambil sesekali melirik jam tangan yang melingkar ditangannyaDuh jam 06.40 aku kesiangan.Semoga saja jam pertama gurunya berhalangan seperti hari sebelumnya, Maya membathinSeperti

Seekor monyet berkata kepada seekor macan : “Langit itu hijau”. Macan menjawab : “Bukan, langit itu biru.” Perdebatan kian memanas, masing-masing ingin mempertahankan argumentasinya. Setelah lama takmenemui jalan keluar, akhirnya Monyet memutuskan untuk membawa perdebatan ini kepada Singa, Si Raja Hutan.

<< Sebelumnya ——————————————————————————————————————– Organisasi bawah tanah yang menaungi kelompok ini memiliki dana yang nyaris tanpa batas. Sebagian dana untuk kelompok kami itu masuk dari negara lain yang menginginkan kekacauan di negeri ini. Selain dana yang berasal dari luar negeri, ada juga