JanganTunggu 24, PPKM Diperpanjang, dan Oposan Rasa Babi

oleh -87 views

 JanganTunggu 24, PPKM Diperpanjang, dan Oposan Rasa Babi

Oposan rasa babi ini buka umpatan, namun asli, bagaimana mereka meributkan pidato presiden yang mengatakan oleh-oleh bipang, atau babi panggang.  Ini normatif, tidak ada yang salah, selain otak koplak pelakunya.

Beberapa waktu lalu, ada seruan, berhenti bicara dan berita mengenai covid. Seorang rekan yang tidak paham politik membaginya dalam grup percakapan. Memang ini seolah-olah benar dan baik. Padahal aslinya sangat ngaco dan berbahaya.

Orang tidak lagi peduli dengan keadaan yang sedang terjadi. Benar, bahwa ketakutan bisa menurunkan imunitas badan. Namun, mengabaikan sama sekali dan seolah-olah tidak ada pandemi jauh lebih mengerikan.

Ternyata, tidak lama kemudian ada demo di beberapa tempat. Jelas abai prokes, karena mereka berkumpul. Susah melepaskan kecurigaan mereka-mereka juga pemainnya. Karena toh, sedikit banyak dukungan dan pernyataan atau atribut mereka hampir selalu hadir dalam aneka bentuk kengacoan.

Jokowi tidak sempurna. Bisa salah dan keliru dalam kebijakannya. Jauh lebih baik dan waras adalah dengan memberikan masukan. Jangan takut kalau itu akan menjadi kredit baik, toh sudah tidak bisa menjadi capres lagi.

Malah aneh ketika menggunakan pandemi untuk menjatuhkan Jokowi, padahal bisa jauh lebih berdaya guna ikut terlibat dalam menanggulangi keadaan buruk ini.  Apa tidak terpikir atau memang tidak mau tahu dengan keadaan itu?

Sama sekali tidak terdengar adanya bantuan maskerlah, apalagi sembako dari partai politik. Apalagi jauh-jauh vaksin. Pandemi ini jauh lebih susah dari gunung meletus atau banjir. Padahal dalam keadaan demikian, partai-partai ini getol turun ke jalan dan menjadi pengepul bantuan dan nanti ramai-ramai dibawa ke tempat bencana.

Atau memang agenda mereka agar rakyat sengsara dan kemudian menjatuhkan pemerintah?  Lhah namanya demokrasi, pemilu kan ada masanya. Naif lah, ketika waktu pemilu tidak bisa berbuat banyak, pas di tengah pemerintahan teriak turunkan presiden.

Oposan kelas babi memang tidak bisa diharapkan. Biang gaduh, rakus, dan mengorbankan pihak lain tanpa merasa bersalah. Mengerikan tampilan religius, namun nafsu ambisius tak berbatas. Apalagi rekam jejak mereka juga minim prestasi luar biasa.

Jangan lupa, terutama untuk Demokrat, mereka telah gagal dalam mengelola negara selama dua periode. Rekam jejak sangat mudah dibuka, dan itu belum cukup lama. Cek satau saja, korupsi Demokrat, ada Sekitar 2.810.000 hasil (0,50 detik), copasan dari google

Betapa banyaknya, belum nilai besaran anggaran yang ditilep.Yakin bersama Jokowi dari pada Demokrat dan PKS, oposan rasa babi.  Pandemi bukan untuk politisasi.

 

Susy Haryawan